Thursday 22 May 2014

Penderitaan Rakyat dalam Penjajahan



Penderitaan Rakyat dalam Penjajahan
Kecintaan terhadap bangsa dan negara telah dibuktikan oleh para pahlawan dan segenap rakyat Indonesia pada masa merebut serta mempertahankan kemerdekaan dari penjajah. Kemerdekaan suatu bangsa adalah hak yang telah dijamin oleh piagam PBB. UUD 1945 menyatakan “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan.” Alinea pertama Pembukaan UUD 1945 tersebut jelas menyatakan bahwa kemerdekaan itu adalah hak sebuah bangsa dan tidak ada satu negara mana pun di dunia memiliki hak untuk menjajah negara lain. Negara yang dijajah tentunya akan mengalami penderitaan yang sangat berat. Kemerdekaan adalah sesuatu hak yang akan diperjuangkan oleh seluruh rakyat walaupun dengan mengorbankan jiwa dan raga.
Pengorbanan para pahlawan untuk kemerdekaan dari penjajahan tentunya tidak akan sia-sia. Dengan kemerdekaan, sebuah bangsa dapat menentuk an nasib bangsanya sendiri. Dengan kemerdekaan, sebuah negara dapat menentukan pemerintahan dan menjamin hak-hak rakyatnya. Dalam merebut kemerdekaan, rakyat suatu bangsa berjuang melalui perjuangan fisik dan nonfisik.

Penderitaan Rakyat dalam Penjajahan
a. Penderitaan Rakyat pada saat Penjajahan Belanda Kamu tentu sudah tahu, baik dari pelajaran yang kamu dapatkan pada waktu di SD maupun dari berb agai informasi lain bahwa kondisi bangsa Indonesia pada masa penjajahan sungguh sangat menderita. Akan tetapi, pernahkah kamu sadari bahwa sebelum masukn ya penjajah, sebenarnya bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya raya. Namun, dengan berkembang nya teknologi pelayaran dan mendesaknya kebutuhan ekonomi negara-negara Eropa menyebabkan negara-negara di Eropa melakukan pelayaran untuk mencari sumber-sumber ekonomi baru ke seluruh dunia. Kemudian, bangsa Eropa, bukan hanya melakukan perdagangan, melainkan langsung men guasai dan menjajah negara-negara yang mereka anggap baru dit emukan. Menurut berbagai sumber sejarah, penjajahan di Indonesia diawali oleh kedatangan tentara Portugis. Kemudian berlanjut dengan kedatangan Belanda sampai akhirnya menjajah Indonesia cukup lama, yakni kurang lebih 350 tahun. Beberapa ahli sejarah menyatakan bahwa penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikan  nya Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) pada 20 Maret 1602. Sejak Belanda berada di Indonesia melalui VOC, dimulailah berbagai bentuk kekerasan yang menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan rakyat Indonesia terjadi dalam berbagai segi kehidupan. Di berbagai daerah, VOC melakukan tindakan di luar perikemanusian, seperti menyiksa dan membunuh hampir seluruh penduduk di Pulau Banda dan digantikan dengan tenaga kerja budak. VOC juga membantai rakyat Ambon pada 1623 yang terkenal dengan peristiwa pembantaian Ambon. Berbagai tindakan licik dilakukan oleh VOC, seperti melaksanakan devide et impera (adu domba), yaitu saling mengadu domba antara kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri. Politik adu domba ini semakin me- lemah   kan kerajaan-kerajaan di Indonesia dan merusak sistem tingkah laku sosial yang sudah ada. Ketika Daendles berkuasa, rakyat semakin menderita, Daendles memaksa rakyat untuk bekerja paksa (rodi) membangun jalan sepanjang Pulau Jawa (Anyer-Panarukan) untuk kepentingan militer. Penderitaan bangsa Indonesia belum berakhir karena Belanda menerapkan cultuur stelsel (tanam paksa). Tanam paksa menyebab kan rakyat menderita kelaparan dan terjadi imigrasi besar-besaran di Cirebon. Penderitaan yang dialami oleh bangsa Indonesia mendorong perlawanan yang dipimpin ulama atau kaum bangsawan di berbagai daerah. Perjuangan fisik melawan penjajah Belanda terjadi beberapa daerah anatar lain di Sulawesi Selatan yang dipimpin Sultan Hasanuddin, di Sumatra Barat oleh Tuanku Imam Bonjol, di Jawa Tengah oleh Pangeran Diponegoro, dan Sultan Ageng Tirtayasa di Banten. Perjuangan rakyat Indonesia belum berhasil mengusir penjajah Belanda. Perjuangan fisik oleh para pejuang pergerakan nasional diganti menjadi perjuangan nonfisik, yaitu membangun nilai-nilai pendidikan kebangsaan dan pergerakan melalui jalur politik.
b. Penderitaan Rakyat pada saat Penjajahan Jepang Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai 1942 sampai dengan tahun 1945 merupakan rangkaian politik imprealisme Jepang di Asia Tenggara. Jepang mulai menguasai Indonesia setelah Belanda menyerah kepada Jepang dalam Perjanjian Kalijati pada 8 Maret 1942. Setelah menginjakkan kakinya di Indonesia, Jepang men- janjikan akan memberikan ketenangan dan kedamaian bagi bangsa Indonesia. Semboyan “Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia” ternyata hanya manis di mulut. Tidak berapa lama setelah Jepang menduduki Indonesia, terjadilah pend eritaan dan kesengs araan yang dirasakan rakyat Indonesia. Penjajahan Jepang pun di mulai. Sejak 9 Maret 1942, Jepang menguasai Indonesia. Dengan segala macam cara Jepang menguras kekayaan dan tenaga rakyat Indonesia. Hal ini menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia. Kelaparan terjadi di mana-mana. Rakyat dipaksa untuk menyerahkan padi. Rakyat juga dipaksa menjadi tenaga kerja (romusha). Perlakuan kasar dan tidak manusiawi seperti kurangnya makanan, beratnya pekerjaan, dan perlakuan semena-mena terhadap pekerja romusha menyebabkan ribuan romusha meninggal pada saat bekerja. Di pedesaan, masyarakat dipaksa harus menyerah kan padi dan menanam pohon jarak sebagai bahan minyak pelumas. Dampaknya adalah rakyat menderita kelaparan yang berkepanjangan sehingga mengakibat kan kematian.
Di mana-mana rakyat terpaksa harus memakai baju yang sangat tidak layak untuk dipakai karena terbuat dari karung goni. Penderitaan rakyat ternyata tidak hanya secara fisik, tetapi juga nonfisik. Jepang juga memaksa ribuan wanita Indonesia untuk menjadi pemuas nafsu bejat tentara- tentara Jepang. Martabat wanita yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia dirusak oleh Jepang. Perlakuan tentara Jepang terhadap wanita yang dianggap bersalah karena terlibat pergerakan nasional sangat tidak manusiawi. Masa penjajahan Jepang di Indonesia memang lebih pendek jika dibandingkan dengan penjajahan Belanda. Namun penderitaan yang dirasakan bangsa Indonesia selama penjajahan Jepang sangatlah luar biasa. Setelah Jepang mengalami kekalahan dalam perang Asia Timur Raya, ada harapan bagi bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

1. Sebutkan beberapa tokoh (raja) nusantara yang berjuang melawan penjajah Belanda.
2. Sebutkan beberapa bentuk penderita an rakyat pada saat mengalami penjajahan.
3. Apa yang menjadi pendorong utama terjadinya penjajahan di dunia?
4. Sebutkan makna dari Pembukaan UUD 1945 alinea keempat!
5. Bagaimana bentuk partisipasi pelajar dalam mengisi kemerdekaan?

0 comments:

Post a Comment