Penderitaan Rakyat dalam Penjajahan
Kecintaan terhadap
bangsa dan negara telah dibuktikan oleh para pahlawan dan segenap rakyat
Indonesia pada masa merebut serta mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.
Kemerdekaan suatu bangsa adalah hak yang telah dijamin oleh piagam PBB. UUD
1945 menyatakan “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu
ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan.” Alinea pertama
Pembukaan UUD 1945 tersebut jelas menyatakan bahwa kemerdekaan itu adalah hak
sebuah bangsa dan tidak ada satu negara mana pun di dunia memiliki hak untuk
menjajah negara lain. Negara yang dijajah tentunya akan mengalami
penderitaan yang sangat berat. Kemerdekaan adalah sesuatu hak yang akan diperjuangkan
oleh seluruh rakyat walaupun dengan mengorbankan jiwa dan raga.
Pengorbanan para
pahlawan untuk kemerdekaan dari penjajahan tentunya tidak akan sia-sia. Dengan
kemerdekaan, sebuah bangsa dapat menentuk an nasib bangsanya sendiri. Dengan
kemerdekaan, sebuah negara dapat menentukan pemerintahan dan menjamin hak-hak
rakyatnya. Dalam merebut kemerdekaan, rakyat suatu bangsa berjuang melalui perjuangan
fisik dan nonfisik.
Penderitaan Rakyat
dalam Penjajahan
a. Penderitaan
Rakyat pada saat Penjajahan Belanda Kamu tentu sudah tahu, baik dari pelajaran
yang kamu dapatkan pada waktu di SD maupun dari berb agai informasi lain bahwa
kondisi bangsa Indonesia pada masa penjajahan sungguh sangat menderita. Akan
tetapi, pernahkah kamu sadari bahwa sebelum masukn ya penjajah, sebenarnya
bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya raya. Namun, dengan berkembang nya
teknologi pelayaran dan mendesaknya kebutuhan ekonomi negara-negara Eropa
menyebabkan negara-negara di Eropa melakukan pelayaran untuk mencari
sumber-sumber ekonomi baru ke seluruh dunia. Kemudian, bangsa Eropa, bukan
hanya melakukan perdagangan, melainkan langsung men guasai dan menjajah
negara-negara yang mereka anggap baru dit emukan. Menurut berbagai sumber
sejarah, penjajahan di Indonesia diawali oleh kedatangan tentara Portugis.
Kemudian berlanjut dengan kedatangan Belanda sampai akhirnya menjajah Indonesia
cukup lama, yakni kurang lebih 350 tahun. Beberapa ahli sejarah menyatakan
bahwa penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikan nya Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC)
pada 20 Maret 1602. Sejak Belanda berada di Indonesia melalui VOC, dimulailah
berbagai bentuk kekerasan yang menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan rakyat
Indonesia terjadi dalam berbagai segi kehidupan. Di berbagai daerah, VOC melakukan
tindakan di luar perikemanusian, seperti menyiksa dan membunuh hampir seluruh
penduduk di Pulau Banda dan digantikan dengan tenaga kerja budak. VOC juga
membantai rakyat Ambon pada 1623 yang terkenal dengan peristiwa pembantaian
Ambon. Berbagai tindakan licik dilakukan oleh VOC, seperti melaksanakan devide
et impera (adu domba), yaitu saling mengadu domba antara kerajaan yang satu
dengan kerajaan yang lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri. Politik
adu domba ini semakin me- lemah kan
kerajaan-kerajaan di Indonesia dan merusak sistem tingkah laku sosial yang
sudah ada. Ketika Daendles berkuasa, rakyat semakin menderita, Daendles memaksa
rakyat untuk bekerja paksa (rodi) membangun jalan sepanjang Pulau Jawa
(Anyer-Panarukan) untuk kepentingan militer. Penderitaan bangsa Indonesia belum
berakhir karena Belanda menerapkan cultuur stelsel (tanam paksa). Tanam paksa
menyebab kan rakyat menderita kelaparan dan terjadi imigrasi besar-besaran di
Cirebon. Penderitaan yang dialami oleh bangsa Indonesia mendorong perlawanan
yang dipimpin ulama atau kaum bangsawan di berbagai daerah. Perjuangan fisik
melawan penjajah Belanda terjadi beberapa daerah anatar lain di Sulawesi
Selatan yang dipimpin Sultan Hasanuddin, di Sumatra Barat oleh Tuanku Imam
Bonjol, di Jawa Tengah oleh Pangeran Diponegoro, dan Sultan Ageng Tirtayasa di
Banten. Perjuangan rakyat Indonesia belum berhasil mengusir penjajah Belanda.
Perjuangan fisik oleh para pejuang pergerakan nasional diganti menjadi
perjuangan nonfisik, yaitu membangun nilai-nilai pendidikan kebangsaan dan
pergerakan melalui jalur politik.
b. Penderitaan
Rakyat pada saat Penjajahan Jepang Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai 1942
sampai dengan tahun 1945 merupakan rangkaian politik imprealisme Jepang di Asia
Tenggara. Jepang mulai menguasai Indonesia setelah Belanda menyerah kepada
Jepang dalam Perjanjian Kalijati pada 8 Maret 1942. Setelah menginjakkan
kakinya di Indonesia, Jepang men- janjikan akan memberikan ketenangan dan
kedamaian bagi bangsa Indonesia. Semboyan “Jepang Pelindung Asia, Jepang
Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia” ternyata hanya manis di mulut. Tidak
berapa lama setelah Jepang menduduki Indonesia, terjadilah pend eritaan dan
kesengs araan yang dirasakan rakyat Indonesia. Penjajahan Jepang pun di mulai.
Sejak 9 Maret 1942, Jepang menguasai Indonesia. Dengan segala macam cara Jepang
menguras kekayaan dan tenaga rakyat Indonesia. Hal ini menimbulkan kesengsaraan
bagi rakyat Indonesia. Kelaparan terjadi di mana-mana. Rakyat dipaksa untuk
menyerahkan padi. Rakyat juga dipaksa menjadi tenaga kerja (romusha). Perlakuan
kasar dan tidak manusiawi seperti kurangnya makanan, beratnya pekerjaan, dan
perlakuan semena-mena terhadap pekerja romusha menyebabkan ribuan romusha
meninggal pada saat bekerja. Di pedesaan, masyarakat dipaksa harus menyerah kan
padi dan menanam pohon jarak sebagai bahan minyak pelumas. Dampaknya adalah
rakyat menderita kelaparan yang berkepanjangan sehingga mengakibat kan
kematian.
Di mana-mana
rakyat terpaksa harus memakai baju yang sangat tidak layak untuk dipakai karena
terbuat dari karung goni. Penderitaan rakyat ternyata tidak hanya secara fisik,
tetapi juga nonfisik. Jepang juga memaksa ribuan wanita Indonesia untuk menjadi
pemuas nafsu bejat tentara- tentara Jepang. Martabat wanita yang dijunjung
tinggi oleh bangsa Indonesia dirusak oleh Jepang. Perlakuan tentara Jepang
terhadap wanita yang dianggap bersalah karena terlibat pergerakan nasional
sangat tidak manusiawi. Masa penjajahan Jepang di Indonesia memang lebih pendek
jika dibandingkan dengan penjajahan Belanda. Namun penderitaan yang dirasakan
bangsa Indonesia selama penjajahan Jepang sangatlah luar biasa. Setelah Jepang
mengalami kekalahan dalam perang Asia Timur Raya, ada harapan bagi bangsa
Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
1. Sebutkan
beberapa tokoh (raja) nusantara yang berjuang melawan penjajah Belanda.
2. Sebutkan
beberapa bentuk penderita an rakyat pada saat mengalami penjajahan.
3. Apa yang
menjadi pendorong utama terjadinya penjajahan di dunia?
4. Sebutkan makna
dari Pembukaan UUD 1945 alinea keempat!
5. Bagaimana
bentuk partisipasi pelajar dalam mengisi kemerdekaan?